JOGJABROADCAST-Yogyakarta-Membangun bangsa ini dengan tujuan mensejahterakan warganya bukanlah semata mata tugas pemerintah , tetapi semua elemen bangsa didalamnya juga harus ikut bergerak bersama , termasuk para tokoh agama. Hal ersebut terungkap dalam acara Halaqah Kebangsaan yang berlangsung pada Kamis (30/1-2025) di Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Acara yang diinisiasi oleh Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan Bantul ini di hadiri oleh para tokoh agama lintas agama serta para tokoh masyarakat yang ada di Yogyakarta, seperti
Dalam kesempatan tersebut pengasuh Pondok pesantren Sunan Kalijaga Yogyakarta KH Benny Susanto M.S.I mengemukakan bahwa Pemerintahan Prabowo-Gibran (PG) telah memulai masa kepemimpinannya dengan visi kebangsaan yang jelas melalui Asta Cita Pemerintahan dengan prioritas Kedaulatan Pangan, Energi, dan Peningkatan Kesejahteraan dengan penguatan SDM melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Adapun Goals Jangka Panjangnya ingin mewujudkan Indonesia Maju (Emas) di tahun 2045.
“ Seratus hari pertama pemerintahan PG, membuktikan adanya tren positif penyelenggaraan pemerintahan dengan tingkat kepuasan masyarakat di atas 80% dengan capaian tertinggi pada penghargaan atas perbedaan (88,6%), kebebasan berpendapat (83,7%), kontrol publik (83,4%), rasa aman (77%), dan penanganan konflik (72,5%). Bahkan komulasi tingkat kepuasan publik pada bidang Politik dan Keamanan meningkat menjadi 85,8%., papar Benny.
.Benny juga menandaskan bawa penguatan Wawasan Kebangsaan bagi tokoh dan umat beragama dalam rangka mendukung Indonesia Emas 2045, menjadi relevan dalam mendukung dan berkontribusi untuk mewujudkannya. Tokoh dan umat beragama, sebagai bagian penting dari warga bangsa, sudah selayaknya ikut terlibat dan berkontribusi.
Forum ini diharapkan menjadi media sharing, sekaligus peneguh seberapa besar pentingnya dukungan tokoh dan umat beragama dalam membangun visi Indonesia yang lebih maju, berdaulat, adil, dan makmur di tengah situasi global yang penuh ketidak-pastian.ujarnya lagi.
Sementara dalam kesempatan yang sama Ketua PWNU DIY KH Zuhdi Mudlor menekankan bahwa pentingnya mewaspadai perkembangan yang terjadi di dunia ini secara global
“Kemajuan teknologi memang harus diwaspadai, karena mampu menggerus nilai nilai keagamaan bangsa ini, sebagai contoh bahwa di Jepang saat ini sudah mampu menciptakan robot perempuan yang mampu berperan sebagai seorang istri, dengan segala aspeknya , nah hal ini tentu saja bertentangan dengan nilai nilai keagamaan yang kita anut, paparnya .
Dia juga mengemukakan bahwa peran pemuka agama menjadi sangat penting dalam membangun manusia Indonesia yang berkualitas dalam menyongsong Indonesia Emas 20245. (dwi)